“Maaarrkkkk
!!! Bangun !!”Nicky, satu satunya teman sekamar Mark. Mereka tinggal berdua
bersama seorang pembantu di sebuah rumah sederhana yang sudah ditinggalkan
pemiliknya.Melihat Mark masih di tempat tidur, Nicky pun memukul
wajah lugunya, “Oi, sekolah kaga ?”Spontan Mark kaget dan segera melihat jam. Delapan tepat, dan
yang dilihat Mark berikutnya adalah Nicky yang sudah berdandan rapi dengan
rambut tersisir indah.Mark langsung turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan, seperti
yang biasa ia lakukan setiap hari.“Celana , baju. Oh no,, aku perlu itu.”, paniknya. Ia langsung
mengambil jeans biru di kamar nya dan berbalik ke dapur, cepat cepat ia
mengembat roti di meja dapur, dijejalkannya selai coklat ke dalam mulutnya.Tanpa terasa Mark telah membuat kacau seisi rumah dan membuat
pembantu rumah sederhana itu muncul entah dari mana.“Eh, ngapain bang disini. Ini masih jam empat pagi.”, jelasnya,WUUTTT ??!!! Pikiran Mark langsung kacau balau.“Tapi tapi .. Nicky itu Nicky”“Nicky kenapa ?”“Nicky ngerjain aku, dia bilang ini udah jam delapan !!”“Hah ?”Karna bingung Mark langsung menarik tangan bibi (sebutan untuk
pembantu itu) ke kamarnya.Dan yahh,, sepertinya Nicky bisa menghapus jejaknya dengan
sangggaaaat baik. Nicky sudah berganti pakaiannya dengan baju tidur, dan
mengacak acak rambutnya dan jam digital satu satunya diruangan itu sudah di
atur ulang oleh Nicky.“Tuh kan, ngga ada apa apa. Bang Nicky masih tidur kok, udah
tidur sana.”“Tapi tapi …”“Udah jangan bikin ribut.”, jelas bibi.Uhh, dasar menyebalkan. Aku berhasil dipermalukan (LAGII) oleh
Nicky, dan kau tau ,dia masih sempat sempat nya menunjukkan senyum evil nya
kepada Mark saat itu. *skipBesoknya mereka bersiap siap untuk ke kelas pertama mereka.
Sekarang mereka sudah masuk ke Senior High School di Irland. Nicky yang sangat
benci matematika ikut kelas Sejarah. Dan Mark yang suka pelajaran bhs. Irland,
masuk ke kelas Irland.Nicky yang suka sekali memaparkan kesan pertama yang baik,
sengaja menyemprotkan sebotol parfum mahal ke tubuhnya. Jujur Mark sangat tidak
menyukainya, sebisa mungkin Mark ambil jarak dengan Nicky.Sedangkan Mark yang super duper cuek sama penampilannya, hanya
memakai setelan kemeja kotak kotak, dengan syal biru di sekitar lehernya, dan
juga jeans biru kesayangannya.*skip*Nicky’s first classSesudah 7 keliling mengitari sekolah akhirnya Nicky menemukan
kelas Sejarah Irland. Sebelum masuk bahkan Nick sudah dihadang oleh 2 orang
bertubuh kekar,“Tolong minggir, aku ingin masuk.”“Eh lihat guys, ada anak yang baunya seperti bunga, atau bisa
dibilang banci.”, kata “bocah” kekar tersebut diiringi tawa teman temannya yang
ada di belakangnya.Batas kemarahan Nicky tidak bisa ditampung lagi, ia mulai
mengepalkan tangannya yang berotot, dan menunggu waktu yang tepat.“Uuuh dia marah guy, aku takut.”, ejek bocah kekar itu sekali
lagi.“Sudah hentikan !”, kata seseorang di belakang Nicky. Orang itu
tidak lebih besar dari si kekar itu, tapi mungkin ia bisa membantu Nicky.“Hey lihat, ada teman si banci. Kau pacarnya ?”, olok dia.“Aku akan melaporkanmu.”, tegas pria asing itu.“Kau pikir aku takut ?”“Kita lihat saja nanti.”, kata pria asing itu, sambil menunjuk
segerombolah petugas yang mengarah ke kelas sejarah.“Kau tau, aku seorang pengadu yang ulung”, kata pria asing itu
sambil mengedipkan sebelah matanya.“Agar ini tidak menjadi sesuatu yang buruk, sebaiknya kalian
bubar sekarang juga.”, tegas salah satu petugas keamanan. *skip*Mark’s first classKelas itu tak seheboh kelas Nicky tadi, kelas Mark jauh lebih
“anteng”, tapi yang paling Mark bingung, dari 24 orang di kelas itu hanya ada 2
orang laki laki. Dia, dan seseorang yang duduk di barisan paling belakang.Ia tampak sangat pendiam, dia memakai kacamata, rambutnya yang
kuning kecoklatan dipotong pas se telinga nya. Ia memakai jaket kulit berwarna
coklat dan celana jins abu abu.“Seleranya bagus juga.”, kata Mark dalam hati.Saat guru bahasa masuk, ia memperkenalkan dirinya.“Halo semua, nama saya Isabella Peters, saya disini akan
mengajar kalian tentang pelajaran bahasa, sebelum itu, kalian bisa
memperkenalkan diri kalian sendiri.”Satu persatu dari mereka memperkenalkan dirinya sendiri. Dan akhirnya
giliran ”si laki laki kedua di kelas bahasa”. Ternyata ia adalah Kian.“Hai Kian”, kata Mark sambil berbisik.Sepertinya Kian tidak mendengarkan Mark, jadi Mark berbicara
sedikit kencang.“Kiiaannnn !! Oiii…”Dan bukannya dapat salam, malah Mark dapat teguran dari Miss
Peters.“Mungkin nanti.”, kata Mark dalam hati. *skip*Nicky’s first classPas sekali, Nicky duduk tepat di samping pria yang
menyelamatkannya tadi.“Terimakasih.”, kata Nicky memulai pembicaraan mereka.Mereka berbincang bincang tentang mereka sendiri. Ternyata orang
itu adalah Shane. Dan mereka terus berbincang bincang sampai sang guru tiba.“Halo semua, saya Gregory Peffley, dan saya akan mengajari
kalian tentang sejarah Irland, dan sebelum itu kalian sialhkan memperkealkan
diri sendiri.”Di deretan kursi paling depan, ada Stewart Pidd, dengan behel
gigi terpampang jelas merekat di giginya. Dan juga ada Bryan Mcfadden di baris
belakang, sebenarnya Bryan ada di barisan depan, mungkin karna tingginya yang luar
biasa membuat ia harus pindah ke belakang, agar tidak menghalangi para murid.
Dan ada juga Jodi Albert di samping Bryan. Akhirnya kelas pertama selesai, dan kelas selanjutnya yang
dituju beberapa murid adalah kelas music. Di kelas music berkumpulah orang
orang dari segala penjuru kelas lain.Ada Kian, teman “laki laki sekelas satu satu”-nya Mark, tentunya
Mark, “penyelamat Nicky” Shane, Nicky sendiri, Bryan, dan Ada pula Jodi, serta
Stewart Pidd. Dan masih ada beberapa orang lain yang berkumpul, berbincang
bincang dahulu sebelum kelas dimulai. Kelas Musik tampak sangat indah, walau sebenarnya dulunya itu
gudang. Kita semua terpaksa belajar disana karna kelas music yang dulu mau di
atur menjadi ruang aula. Tapi walau begitu, kelas tetap nyaman, dan pastinya
“layak”.“Selamat siang semua, aku Bill Jones, guru musik kalian,
terserah kalian mau panggil apa , yang penting tidak ada saling ejek mengejek.
Ok ?”, kata Bill mengawali perbincangan. Bill adalah pria yang jangkung, putih dengan hidung mancung, dan
gigi yang rata. Ia memakai jaket abu abu dengan topi oranye nebutupi rambut
keritingnya. “Kalian bisa mengenalkan diri kalian. Setelah itu kita akan
latihan nada dasar sampai minggu depan.”, jelasnya.Setelah semuanya memperkenalkan diri, mulailah pelajaran music
jam itu. Pertama tama, Bill melatih sura dasar mereka, mulai dari tangga nada,
cara pembacaan not angka dan balok, dan seterusnya.Semua tampak sangat terhibur, tanpa ada paksaan sama sekali
rasanya bila berada di kelas itu, pikir Mark.Tanpa disadari jam istirahat berbunyi, sebelum kelas dibubarkan
Bill member mereka sebuah “nasihat”, yaitu “Jangan berhenti bernyanyi sampai
kau bisu, itu pelajaran pertama bila ingin bernyanyi.”Bill itu hebat, ia bisa memotivasi beberapa orang , bahkan semua
murid di kelas music. Masih ingat dengan segerombolan anak nakal yang mengolok Nicky ?
Nah, mereka beraksi lagi, tapi sekarang korban mereka adalah Stewart Pidd.
Mereka mulai mengoloknya dengan sebutan StewPidd (bila dibaca akan terdengar
seperti Stupid yang artinya bodoh), Stewart yang tubuhnya mungil, tidak berani
macam macam dengan para segerombolah anak nakal itu.
Comments
Post a Comment
Komentar anda adalah suatu yang berharga ...