Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

My Brother

Bab 1 : Masalah Rio Derap langkah kaki terdengar dari teras rumah, suaranya menyerupai kaki kuda yang sedang berlari, tapi yang satu ini diiringi suara tawa seorang anak kecil. angin masih berhenbus kencang disana, saat Rio sedang main kejar kejaran bersama kakaknya. “Ade, diem ade … kaka nggak bisa nangkep nih hosh hosh.”, Dilla berhenti dari larinya. Ia memegang pinggulnya yang terasa sakit, sambil ngos-ngosan. Ia kemudian duduk disana dan melihat adiknya masih berlarian nggak karuan kesana kemari. Melihat kakak perempuannya sudah duduk beristirahat, sang adik Rio segera menghampiri Dilla. “Kakak curang! Udah istirahat duluan!”, katanya, sambil ngos ngosan juga, kemudian duduk di samping kakaknya. Dilla tersenyum akhirnya ia bisa berhenti berlarian. Ini semua terjadi karena mereka sedang main ‘sentuh kejar’. Permainan ini hanya untuk mereka berdua, karena sebelumnya belum ada satupun orang yang bermain sentuh kejar selain Dilla dan adiknya. Dan permainan ini termasuk simple

Samantha Wisley : Aryan (ending?)

“Lari!”, jerit Sam, kemudian menggandeng tangan mereka berdua. Sam nggak peduli tangan Mark dan Emma yang hampir putus karena terlalu keras ditarik olehnya, ia hanya ingin nyawanya dan kedua bocah ini selamat. Gelombang di ujung sana berputar sangat cepat, mungkin 700 sampai 800 mil perjam, Sam sesekali melihat kebelakang, untuk mengetahui berapa waktu yang tersisa untuk kabur dari sana. Semakin cepat ia berlari, dengan dua bocah kecil di belakangnya. Sam ngos ngosan sampai ia berhasil memasuki desa. Warga disana sudah tampak panic dan khawatir, terlebih lagi Kevin yang tampak kebingungan dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sam berhenti sebentar disana, dilepaskannya genggaman tangannya. Dan kemudian ia menangis dengan sangat sedih. Melihat hal itu Kevin segera menghampirinya, dan segera menanyakan apa yang terjadi. Tapi sam nggak punya kekuatan untuk berbicara pada saat itu, ia terlalu takut. Ia hanya bisa menunjuk nunjuk kea rah pantai, seolah olah akan berteriak s