Skip to main content

Posts

Showing posts from September 9, 2012

ngga tau judulnya apa ("-_-)

“Jadi, kau benar benar  mau pergi ?”, air mata membasahi mata Syifa, tanggannya gemetar ngga karuan. Tangan Mark mulai naik, mengusap air mata Syifa yang masih belum berhenti, “Aku harus.”, katanya pelan, melihat dalam mata Syifa yang berwarna hitam pekat, laksana langit di malam hari, gelap tanpa bintang. Syifa tidak bisa berhenti menangis , tangan kecilnya sudah tidak bisa menampung air matanya, pelukan hangat Mark bahkan belum bisa menghentikan tangisan Syifa. “Syifa kau jangan menangis, biar aku saja yang menangis, aku tak mau mata indahmu menjadi lebam.”, ujar Mark, dengan nada suaranya yang lembut, membuat air mata Syifa semakin deras.   “Ih cerita apaan itu de’ ngga ngerti deh kaka.”, Olin tiba tiba muncul di samping mark, mengomentari cerita romantic yang baru dibuat adik kecilnya itu. “Ini ntar cowonya mau pergi, trus cewenya ngga bisa hidup tanpa si cowo, dan akhirnya dia bunuh diri. Baguskan ?”, jawab Mark,  sambil melihat tulisan tangannya yang masih ancur ancuran