Skip to main content

Troll Fish


Anak itu pun terus berkata tidak tau, dan wanita it uterus memukuli anak itu. Mereka melakukan hal itu seharian penuh. Tangannya yang dari tadi dipukul sapu sekarang membengkak, tetapi ia tidak menangis. “Baiklah kalau begitu, aku akan bertanya yang lainnya. Bagaimana kau melakukan hal itu ?”, tanyanya.
“Melakukan apa ?”, jawabnya .
Wanita itu memukulnya sekali lagi. “Kabut itu , bagaimana kau mengeluarkannya sedangkan hari ini cuaca sedang cerah ?”
“Aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan !”, jawabnya dengan singkat.
Wanita itu sempat melongo mendengar kata anak kecil itu. “Kau tau apa yang seharusnya kau lakukan ? Kau harusnya duduk di kursi kecil di rumahmu yang kecil, menunggu kematianmu , dan akhirnya kau akan tinggal di kuburan kecilmu ! Tidakkah kau sadar apa yang kau lakukan ? kau akan membunuh kita semua ! Kerajaan akan mengirim banyak lagi tentara !”
“Aku bisa menghentikannya.”, katanya dengan berani.
“Apakah kau pikir kau bisa mengalahkan mereka dengan kabut ? Mereka lebih pintar dari kau, bocah. “, katanya.
“Lalu apa yang harus aku lakukan ?”, tanyanya dengan mata memelas.
“Sudah terlambat untuk mencegahmu, nak. Kau harus mengalahkan mereka …”
“Aku kan sudah bilang padamu !”, katanya memotong kalimat wanita tadi.
“Diam kau , bocah. Kau harus ikut denganku, aku akan mengajarimu sesuatu.”, kata wanita itu.
“Kau ingin mengajariku bagaimana bisa sihir ?”, tanyanya.
“Siapa namamu ,nak ?”
“Aku Trabes. Kata ibuku itu berarti sinar.”
“Aku tidak peduli apa arti manamu, kau bisa memanggilku Kira. Sekarang bersiaplah dan kita akan pergi jauh.”
“Kira ? Kupikir nama mu Mandas . “
“Oh,, Mandas berarti Nyonya, nak.”
“Bolehkah kupanggil kau Man….”
“Kau boleh panggil aku Mandas dengan syarat tak ada makanan 1 tahun ini untukmu.”, katanya memotong kalimat Trabes.
Anak itu sepertinya memahami betul apa arti kalimat itu, karna ia berpura pura menutup mulutnya seperti resleting , menguncinya , dan membuangnya sembarangan.
Merekapun memulai perjalanan melewati jalan setapak di dekat pasar, mereka bisa melihat keramaina pasar dai sana, ada yang sedang menjual, membeli, menawar, bahkan mereka bisa melihat banyak pencuri pencuri kecil berkeliaran di pasar itu.
“Kau tidak akan melakukan hal semacam itu, bukan ?”, tanya Kira sambil melihat para pencuri.
“Mungkin aku akan melakukannya jika kau tidak mengajakku untuk belajar sihir. Omong omong, bisa kita mulai sekarang pelajaran sihirnya ?”, jawab Trabes dengan tergesa gesa.
Kira tetap berjalan tanpa mempedulikan kata kata Trabes, yang sedari tadi berlari lari kecil untuk menyamakan jalannya dengan Kira. Melihat hal itu Trabes pun mulai diam, melanjutkan pertanyaannya di dalam hati.
Sampailah mereka pada sebuah air terjun yang sangat tinggi dan jernih. Tak ada tumbuhan besar disana , hanya ada rerumputan dan semak belukar. Trabes yang dari tadi sudah sangat lelah , langsung membuka baju kumuhnya dan langsung masuk ke dalam kolam di bawah air tejun itu.
“Kalau kau mandi disitu kau akan mati !”, tiba – tiba Kira berteriak dari atas.
“Apa ?”, sepertinya Trabes sama sekali tidak mendengar teriakan Kira. Ia terus saja menyelam dan menikmati segarnya air disana.
“Dasar keras kepala.”, kata Kira lirih.
Tiba tiba air mulai bergoncang, awalnya Trabes berpikir bahwa gelombang itu hanyalah dari air terjun, tetapi gelembung gelembung halus pun muncul dari dasar kolam. Makin lama makin banyak. Tiba tiba sesosok mahkluk muncul dari dasar kolam, tunggu, itu, itu piranha raksasa ! Trabes pun langsung berenang ke darat, tapi apa boleh 

Comments

Popular posts from this blog

My Acne Story

Hai semua, langsung aja ya aku mau share ke kalian skin care aku selama ini. Fyi, semenjak SMP kelas 3 aku sudah kena masalah kulit yaitu jerawat, walaupun masih kecil-kecil jadi gak begitu ganggu makanya aku biarin aja, nah baru deh SMA baru kotar katir kebingungan hehe. Ini foto waktu awal Februari 2018, jerawat lagi parah parahnya. Jerawatnya besar, merah, meradang, lama banget kempesnya, dan waktu kempes jadi item banget. Jelek gitu ish. Sudah lumayan banyak produk yang sudah aku pakai dan hasilnya kurang memuaskan :( dan akhirnya di akhir tahun 2018 akhirnya kulitku bisa sangat jauh mendingan dan jerawat cuman muncul saat lagi menjelang haid atau lagi stress berat, itupun cuman 1 atau 2. Trus sekarang aku pakai apa aja untuk merawat wajah unyuku ini? Pagi hari, biasanya aku langsung minum air putih segelas biar bener bener bangun, trus kalau misalnya hari sabtu atau hari libur atau misalnya ga ngapa ngapain seharian, biasanya aku gak cuci muka pakai sabun, bila...

Mobil Baru, ya Pacar Baru (ending)

Hari ini harus udah bisa pegang stir, gumam Shane, mengingat pelajaran konyol yang diberikan Jodi kemarin. Kian seoerti biasa menyisir rambutnya serapi mungkin, dan hari ini kian menambahkan sejenis gel rambut di rambut pirangnya, pelan pelan sekali sampai mata shane mulai terkatup. “Ki, uda belom.??”, jerit Shane dari depan teras, tangannya sudah membawa helm kesayangannya. “Bellomm, dikit lagi … “, balas suara dari dalam kamar. Shane terus menunggu, dilihatnya jam kecil terlilit di tangannya, jam tiga lebih limapuluh Sembilan menit. Wah gawat, Mark dan adiknya akan meninggalkan mereka kalau mereka tidak segera berangkat. Shane menjerit sekali lagi, “Cepetannn kii!!!”, dan jawaban yang sama pun terdengar, “belom, dikit lagi.” Shane sudah tidak sabar lagi, diambilnya kunci sepeda motor di dekat kursi teras, dimasukkannya pada lubang kunci dan dinyalakannlah mesin motor, “jreeennggg….”, suaranya menggelegar, membuat Kian yang sedang berdandan terkejut. Kian langs...

Re-Hi!

Halo. Aku Ajeng. Sudah 4 tahun berlalu, 900 keturunan tikus berlalu, dan dunia masih belum kiamat semenjak aku terakhir kali buat entri baru di blog ini. Syukurlah masih ada orang yang mau mengunjungi, walau sedetik kemudian mereka langsung tutup tab nya. Aku maklum, sangat maklum. Maka dari itu, setelah menimbang nimbang apakah aku akan melanjutkan menulis di blog atau tidak, setelah aku bilang ke diri aku sendiri, "oke Ajeng, menulis ataupun tidak, tidak ada yang benar benar akan lihat blog kamu." Lalu suara lain berkata, "semua hal yang telah kamu tinggalkan disini, kamu lupa?" Sial, aku jadi terharu. Blog ini bisa dibilang adalah gudang dari seluruh ide dalam kepalaku yang kuubah menjadi bentuk kalimat, menjadi paragraf abstrak kemudian berkembang menjadi sebuah cerita utuh, dengan plot yang berbeda beda. Aku hampir menulis semuanya. Unek unek yang tidak berujung, cerita fiksi yang manis, dan semuanya. Apresiasi tertinggi saat menulis blog ini adalah ...