Skip to main content

Surat Buat Mama Nur

Udah beberapa waktu ini aku ngga ketemu sama mama kandung aku, dan sekarang tanggal 15 September 2012, mama dateng tepat jam empat pagi.

sumpah, rasanya kaya kita barusan diberi mobil honda super gede yang harganya triliunan, mama cantik banget waktu itu, tapi sayang mama udah berganti keyakinan, memakai jilbab dan mulai sholat layaknya seorang muslimah.

Aku sempat kaget juga, aku pikir mama masih satu keyakinan denganku, tapi kata mama yang penting punya keyakinan, dan percaya pada keyakinan kita.

Pagi itu aku berangkat kesekolah dengan hati yang sangat gembira, walau dimarahi guru karena septuku tak berwarna hitam, aku tetap tersenyum.
aku rasa waktu di sekolah rasanya lama banget, aku ngga sabar lagi ketemu mama di rumah, aku bahkan sampai teriak teriak di sekolah "Mama nur pulang ke TA!! Mama nur pulangggg!!"
Aku terus begitu sampai bu Hartiah datang, aku langsung diam, ingat ingat dulu aku pernah dapat poin gara gara rame di sekolah, hehehe.

Kring, akhirnya waktunya pulang, aku juga ngajak Yolanda, buat ngasih tau "ini lo mama kandung aku" dan waktu samapi rumah, mama nyambut aku dengan baek banget, aku disuapin, kaya waktu aku kecil dulu, trus aku juga dapet layanan salon gratis ala mama aku.

Dipijit pijit kepala aku, sebenernya aku yang harus ngelakuin itu, tapi mau gimana lagi, mama glad banget gitu-in aku, lagipula rejeki ngga boleh dibuang kan?

Tapi kesenangan itu berakhir, tepat adzan magrib dikumandangkan, aku lihat mama udah pakai jilbab lagi, rapih sekali, dengan jake wol tebel warna coklat yang sedikit kena sambel trasi kangkung.

Di rumah itu cuman ada 4 orang, aku, pembantu aku, mama aku, dan kakak laki laki aku.

Dan dari kami semua, aku nangis paling kenceng, aku ngga rela ninggalin mama, aku tanya serius sama mama, kenapa sesingkat itu?

Dan mama bilang ada pekerjaan, aku benci Pekerjaan, bangsat kamu pekerjaan aku benci!!

Aku bahkan belum bisa ngajak mama ke tempat yang aku suka, belum sempat ke pantai, bahkan belum sempat berfoto, aku nangis saat itu, aku peluk mama, tapi mama keburu pergi naik becak, aku lari kejar becak, tapi saat tiba di pertigaan aku berhenti, ngga ada gunanya, semua sudah berakhir, mama bakal pergi lagi, mama mau ngelanjutin kehidupan disana, mama mau menikah dengan om Nano, punya anak perempuan, dan ninggalin aku dan kak Bamas ...

Comments

Popular posts from this blog

My Acne Story

Hai semua, langsung aja ya aku mau share ke kalian skin care aku selama ini. Fyi, semenjak SMP kelas 3 aku sudah kena masalah kulit yaitu jerawat, walaupun masih kecil-kecil jadi gak begitu ganggu makanya aku biarin aja, nah baru deh SMA baru kotar katir kebingungan hehe. Ini foto waktu awal Februari 2018, jerawat lagi parah parahnya. Jerawatnya besar, merah, meradang, lama banget kempesnya, dan waktu kempes jadi item banget. Jelek gitu ish. Sudah lumayan banyak produk yang sudah aku pakai dan hasilnya kurang memuaskan :( dan akhirnya di akhir tahun 2018 akhirnya kulitku bisa sangat jauh mendingan dan jerawat cuman muncul saat lagi menjelang haid atau lagi stress berat, itupun cuman 1 atau 2. Trus sekarang aku pakai apa aja untuk merawat wajah unyuku ini? Pagi hari, biasanya aku langsung minum air putih segelas biar bener bener bangun, trus kalau misalnya hari sabtu atau hari libur atau misalnya ga ngapa ngapain seharian, biasanya aku gak cuci muka pakai sabun, bila...

Mobil Baru, ya Pacar Baru (ending)

Hari ini harus udah bisa pegang stir, gumam Shane, mengingat pelajaran konyol yang diberikan Jodi kemarin. Kian seoerti biasa menyisir rambutnya serapi mungkin, dan hari ini kian menambahkan sejenis gel rambut di rambut pirangnya, pelan pelan sekali sampai mata shane mulai terkatup. “Ki, uda belom.??”, jerit Shane dari depan teras, tangannya sudah membawa helm kesayangannya. “Bellomm, dikit lagi … “, balas suara dari dalam kamar. Shane terus menunggu, dilihatnya jam kecil terlilit di tangannya, jam tiga lebih limapuluh Sembilan menit. Wah gawat, Mark dan adiknya akan meninggalkan mereka kalau mereka tidak segera berangkat. Shane menjerit sekali lagi, “Cepetannn kii!!!”, dan jawaban yang sama pun terdengar, “belom, dikit lagi.” Shane sudah tidak sabar lagi, diambilnya kunci sepeda motor di dekat kursi teras, dimasukkannya pada lubang kunci dan dinyalakannlah mesin motor, “jreeennggg….”, suaranya menggelegar, membuat Kian yang sedang berdandan terkejut. Kian langs...

Re-Hi!

Halo. Aku Ajeng. Sudah 4 tahun berlalu, 900 keturunan tikus berlalu, dan dunia masih belum kiamat semenjak aku terakhir kali buat entri baru di blog ini. Syukurlah masih ada orang yang mau mengunjungi, walau sedetik kemudian mereka langsung tutup tab nya. Aku maklum, sangat maklum. Maka dari itu, setelah menimbang nimbang apakah aku akan melanjutkan menulis di blog atau tidak, setelah aku bilang ke diri aku sendiri, "oke Ajeng, menulis ataupun tidak, tidak ada yang benar benar akan lihat blog kamu." Lalu suara lain berkata, "semua hal yang telah kamu tinggalkan disini, kamu lupa?" Sial, aku jadi terharu. Blog ini bisa dibilang adalah gudang dari seluruh ide dalam kepalaku yang kuubah menjadi bentuk kalimat, menjadi paragraf abstrak kemudian berkembang menjadi sebuah cerita utuh, dengan plot yang berbeda beda. Aku hampir menulis semuanya. Unek unek yang tidak berujung, cerita fiksi yang manis, dan semuanya. Apresiasi tertinggi saat menulis blog ini adalah ...