Skip to main content

Fool Again (part 5 ending)


"Aku tidak mencuri gelang ini! Aku aku hanya... aku."
"Sudah, kamu jangan munafik Kian.", kata Jodi dari belakang Shane. "Kamu yang curi benda itu, bersama Deni, kemarin malam. Iya kan?"

"Ngga!", protes Kian. "Kamu yang curi, kamu! bukan aku..."

"BOHONG! PENIPU", teriak Jodi.

"Iya, Jodi benar. Kalau Jodi yang mencuri, kenapa guci itu ada di tendamu..di kasurmu..??", kata Shane dengan mata garangnya.

"Jodi, kamu jahat! Aku sama sekali tidak berbohong, gelang ini Jodi yang berikan, coba tanya Deni!", bantah Kian sambil menunjuk nunjuk ke arah Deni.

Deni hanya mematung, seakan tak mau berkomentar ia hanya menggeleng kan kepalanya.
Kian pasrah, sudah tidak ada gunanya lagi, Kian akan langsung dipulangkan ke Jakarta, meninggalkan impiannya.

"Maafkan aku.", kata Kian pelan. "Aku hanya ingin memepercantik rumahku"

Jodi memandang Kian dengan acuh tak acuh, tapi Jodi merasa sedikit kasihan pada Kian.

Apa yang telah aku lakukan ?, batin Jodi.
Tapi Jodi tidak berani mengaku, ia tak ingin dipermalukan.

Tapi saat mereka mulai menyebar Alen tiba tiba muncul entah dari mana, "Hello guys... what's happening??"
"Somebody has just steal a precious stuff.", jawab Kian.
"Who?"
"Me."

Alen langsung terbelalak, dan kemudian tertawa.
"What did you steal? a golden statue?"

"No, but this...", tunjuk Jodi ke arah guci antik di dekat Kian.
"Hey... it's just like yours Jod.", kata Alen cepat.

Shane langsung terbelalak, "What ?"
"Yeah, Jodi said this ewer from the gave, Jodi take it and show me this, but she said I can't say this to the other ... ouppsss", Alen langsung menutup mulutnya rapat rapat.

"Wah wah, ternyata kita sudah tau siapa pelakunya.", kata Shane singkat.

Jodi menunduk dan mencoba menyangkal, tapi semua yakin kalau Alen adalah orang yang jujur. Jadi yah sudah sangat jelas kalo Jodi akan dipulangkan ke Jakarta.
Air mata mulai membasahi pipi Jod.
"Aku minta maaf, aku cuman ingin mendapatkan uang.", jelasnya.

Tapi walau Shane tau apa maksud Jodi, Shane masih bersikeras untuk memulangkan Jodi.

***
Jodi akan berangkat hari ini, mobil jeep hijau yang menyala di antara tenda tenda sudah siap mengangkut Jodi.

"Kian, maafin aku yah.", ulang Jodi.
"Ngga papa Jod, kita kan udah temenan waktu kita masih ingusan, hahaha", kata Kian sembari tertawa terbahak bahak, membuat jus lemon ditangannya tumpah kemana mana.
"Walau kamu ngga ngerti aku ngomong apa , tapi makasih banget ya Len.", kata Kian sambil menepuk nepuk pundak Alen.
"Ha ?", kata Len singkat, bingung apa yang telah Kian omongin

Semua pun tertawa bersama.

Mobil jeep yang mengantar Jodi sudah semakin menjauh, Jodi mengeluarkan sebagian kepalanya ke luar jendela mobil.

"Keep touching yah", kata Jodi dari kejauhan.

Kian hanya bisa menatap gelang kayu curian di meja dekat tenda, seandainya Jodi tidak melakukan hal aneh-aneh, mungkin ia akan selalu bisa dekat dengan Jodi.

"Hahaha", tawanya.


Comments

Post a Comment

Komentar anda adalah suatu yang berharga ...

Popular posts from this blog

My Acne Story

Hai semua, langsung aja ya aku mau share ke kalian skin care aku selama ini. Fyi, semenjak SMP kelas 3 aku sudah kena masalah kulit yaitu jerawat, walaupun masih kecil-kecil jadi gak begitu ganggu makanya aku biarin aja, nah baru deh SMA baru kotar katir kebingungan hehe. Ini foto waktu awal Februari 2018, jerawat lagi parah parahnya. Jerawatnya besar, merah, meradang, lama banget kempesnya, dan waktu kempes jadi item banget. Jelek gitu ish. Sudah lumayan banyak produk yang sudah aku pakai dan hasilnya kurang memuaskan :( dan akhirnya di akhir tahun 2018 akhirnya kulitku bisa sangat jauh mendingan dan jerawat cuman muncul saat lagi menjelang haid atau lagi stress berat, itupun cuman 1 atau 2. Trus sekarang aku pakai apa aja untuk merawat wajah unyuku ini? Pagi hari, biasanya aku langsung minum air putih segelas biar bener bener bangun, trus kalau misalnya hari sabtu atau hari libur atau misalnya ga ngapa ngapain seharian, biasanya aku gak cuci muka pakai sabun, bila...

Mobil Baru, ya Pacar Baru (ending)

Hari ini harus udah bisa pegang stir, gumam Shane, mengingat pelajaran konyol yang diberikan Jodi kemarin. Kian seoerti biasa menyisir rambutnya serapi mungkin, dan hari ini kian menambahkan sejenis gel rambut di rambut pirangnya, pelan pelan sekali sampai mata shane mulai terkatup. “Ki, uda belom.??”, jerit Shane dari depan teras, tangannya sudah membawa helm kesayangannya. “Bellomm, dikit lagi … “, balas suara dari dalam kamar. Shane terus menunggu, dilihatnya jam kecil terlilit di tangannya, jam tiga lebih limapuluh Sembilan menit. Wah gawat, Mark dan adiknya akan meninggalkan mereka kalau mereka tidak segera berangkat. Shane menjerit sekali lagi, “Cepetannn kii!!!”, dan jawaban yang sama pun terdengar, “belom, dikit lagi.” Shane sudah tidak sabar lagi, diambilnya kunci sepeda motor di dekat kursi teras, dimasukkannya pada lubang kunci dan dinyalakannlah mesin motor, “jreeennggg….”, suaranya menggelegar, membuat Kian yang sedang berdandan terkejut. Kian langs...

Re-Hi!

Halo. Aku Ajeng. Sudah 4 tahun berlalu, 900 keturunan tikus berlalu, dan dunia masih belum kiamat semenjak aku terakhir kali buat entri baru di blog ini. Syukurlah masih ada orang yang mau mengunjungi, walau sedetik kemudian mereka langsung tutup tab nya. Aku maklum, sangat maklum. Maka dari itu, setelah menimbang nimbang apakah aku akan melanjutkan menulis di blog atau tidak, setelah aku bilang ke diri aku sendiri, "oke Ajeng, menulis ataupun tidak, tidak ada yang benar benar akan lihat blog kamu." Lalu suara lain berkata, "semua hal yang telah kamu tinggalkan disini, kamu lupa?" Sial, aku jadi terharu. Blog ini bisa dibilang adalah gudang dari seluruh ide dalam kepalaku yang kuubah menjadi bentuk kalimat, menjadi paragraf abstrak kemudian berkembang menjadi sebuah cerita utuh, dengan plot yang berbeda beda. Aku hampir menulis semuanya. Unek unek yang tidak berujung, cerita fiksi yang manis, dan semuanya. Apresiasi tertinggi saat menulis blog ini adalah ...