Skip to main content

Fool Again (part 1)




Angin pagi berhembus pelan kea rah wajah Kian, sambil berjalan dan melirik kanan dan kiri, menikmati suasana pagi hari yang cerah tanpa ada polusi yang merusak kesegaran.


Hari ini hari terakhir bekerja, karna Kian akan menjalani sebuah penelitian di suatu gua di Kalimantan, Kian bisa menikmati keindahan Jakarta untuk yang terakhir kalinya sampai 3 tahun kedepan Kian akan kembali ke Jakarta.


Sesampainya ditempat kerja Kian langsung disambut hangat oleh teman sekantornya.


“Cieh, yang dapet kerjaan di gua.”, kata Bryan, teman paling dekat Kian.“Ati ati loh, ntar jadi manusia gua.”, kata Olin yang dari tadi duduk di atas meja kerja Kian.“Ini semacam menyemangati atau ngolok sih kalian ituh?”, tanya Kian sedikit kesal, tas berisi laptop acer butut berwarna abu abu benar benar membuatnya semakin tertekan, tapi tidak setelah Jodi datang untuk duduk di tempatnya.


“Hai.”, sapa Jodi sambil mengatur posisi duduknya.Semua pun menjawab kata yang sama, tapi kata ‘hai’ sepertinya belum cukup untuk menyapa seorang Jodi yang cantik jelita, pikir Kian.“Jodi kamu cantik hari ini.”, kata Kian spontan, bahkan Kian tak menyadari apa yang baru saja ia katakan.


Bryan dengan semangatnya langsung pergi, sambil berkata “semuanya ayo ke tempat masing masing, ngga baik nguping.”“Apaan sih.”, kata Jodi kepada Bryan dan “Kamu juga ngganteng kok” pada Kian.Setelah semua sudah berada di daerah kekuasaannya, Jodi memulai pembicaraan.“Katanya kamu ada job ya di Kalimantan.”“ahaha iya, kamu ngga ikut Jodi?”“Sebenarnya sih aku mau, tapi aku ngga dapet job.”“Sayang banget yah, padahal seru di gua.”“Jodi, Jodi, jangan ke gua, ntar jadi manusia gua, ntar kamu cuman makan batu, hayo mau kamu?”, tiba tiba Olin nongol di tengah tengah mereka.


Semua kembali tenang, saat jam benar benar menunjuk ke angka tujuh.


Setelah pulang dan kembali ke kost kost-an nya, Kian mulai bersiap siap untuk besok. Karna besok adalah hari yang ditunggu tunggu Kian dari dulu. Pergi ke Kalimantan untuk meneliti gua alami yang panjangnya berkilo kilo meter.


Pasti itu akan menjadi dokumen yang sangat bagus, pikir Kian.


Tiba tiba bel pintu berbunyi nyaring, ternyata itu Jodi yang sedang membawa sebuah kotak besar berisi buah buahan dan camilan.“Hai Kian, nih buat kamu, jangan kelaparan di kapal yah.”, kata Jodi singkat dan langsung buru buru pergi.“Trims Jodi!”, kata Kian, bahkan hampir mirip teriakan, karna Jodi sudah hampir 10 meter lebih dari tempatnya sekarang. 

Hari ini hari yang ditunggu tungguKian, kapal besar yang akan membawanya pergi ke Kalimantan sudah bertengger di dermaga, cuaca hari ini sangat cerah, awannya masih putih dan bersih, laksana kapas murni yang baru di petik dari pohonnya

.Butuh waktu 5 jam untuk mencapai tujuan, jadi Kian hanya tidur dan makan camilan yang diberi Jodi. Setelah sampai, buru buru ia mencari tanda tanda orang yang bernama Shane, ia adalah orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan penelitian ini.

Kanan kiri, diperhatikannya satu satu, banyak sekali kapal yang bertengger di sana, mulai dari yang kecil, besar, mewah, dan sederhana. Dilihatnya tanda besar di tengah tengah kerumunan banyak orang, “Kian Egan” tulisannya.“Shane !”, Kian langsung berteriak kencang kencang. Dan shane yang sedang membawa kertas karton lebar menyapanya juga. “Kian!”Kian disambut hangat oleh shane, dan ia dibawa shane ke sebuah mobil butut berwarna biru kegelap-gelapan. Setelah mobil itu mulai berjalan, Kian mulai melihat kesana kemari. Disini lebih ramai dari yang kubayangkan, pikirnya.“Kapan kita ke gua?”, tanya Kian, memulai pembicaraan.“Kau harus belajar dulu beberapa hari. Tentang apa yang akan kau lakukan selama di guan anti.”, jawab Shane, tanpa ragu. 

udah stop to be continued yah,, komen dong ya, sebelumnya minta maaf sebesar besarnya kalo ada kata kata yang menyinggung. Akhir kata makasih udah baca :D

Comments

Popular posts from this blog

My Acne Story

Hai semua, langsung aja ya aku mau share ke kalian skin care aku selama ini. Fyi, semenjak SMP kelas 3 aku sudah kena masalah kulit yaitu jerawat, walaupun masih kecil-kecil jadi gak begitu ganggu makanya aku biarin aja, nah baru deh SMA baru kotar katir kebingungan hehe. Ini foto waktu awal Februari 2018, jerawat lagi parah parahnya. Jerawatnya besar, merah, meradang, lama banget kempesnya, dan waktu kempes jadi item banget. Jelek gitu ish. Sudah lumayan banyak produk yang sudah aku pakai dan hasilnya kurang memuaskan :( dan akhirnya di akhir tahun 2018 akhirnya kulitku bisa sangat jauh mendingan dan jerawat cuman muncul saat lagi menjelang haid atau lagi stress berat, itupun cuman 1 atau 2. Trus sekarang aku pakai apa aja untuk merawat wajah unyuku ini? Pagi hari, biasanya aku langsung minum air putih segelas biar bener bener bangun, trus kalau misalnya hari sabtu atau hari libur atau misalnya ga ngapa ngapain seharian, biasanya aku gak cuci muka pakai sabun, bila...

Mobil Baru, ya Pacar Baru (ending)

Hari ini harus udah bisa pegang stir, gumam Shane, mengingat pelajaran konyol yang diberikan Jodi kemarin. Kian seoerti biasa menyisir rambutnya serapi mungkin, dan hari ini kian menambahkan sejenis gel rambut di rambut pirangnya, pelan pelan sekali sampai mata shane mulai terkatup. “Ki, uda belom.??”, jerit Shane dari depan teras, tangannya sudah membawa helm kesayangannya. “Bellomm, dikit lagi … “, balas suara dari dalam kamar. Shane terus menunggu, dilihatnya jam kecil terlilit di tangannya, jam tiga lebih limapuluh Sembilan menit. Wah gawat, Mark dan adiknya akan meninggalkan mereka kalau mereka tidak segera berangkat. Shane menjerit sekali lagi, “Cepetannn kii!!!”, dan jawaban yang sama pun terdengar, “belom, dikit lagi.” Shane sudah tidak sabar lagi, diambilnya kunci sepeda motor di dekat kursi teras, dimasukkannya pada lubang kunci dan dinyalakannlah mesin motor, “jreeennggg….”, suaranya menggelegar, membuat Kian yang sedang berdandan terkejut. Kian langs...

Re-Hi!

Halo. Aku Ajeng. Sudah 4 tahun berlalu, 900 keturunan tikus berlalu, dan dunia masih belum kiamat semenjak aku terakhir kali buat entri baru di blog ini. Syukurlah masih ada orang yang mau mengunjungi, walau sedetik kemudian mereka langsung tutup tab nya. Aku maklum, sangat maklum. Maka dari itu, setelah menimbang nimbang apakah aku akan melanjutkan menulis di blog atau tidak, setelah aku bilang ke diri aku sendiri, "oke Ajeng, menulis ataupun tidak, tidak ada yang benar benar akan lihat blog kamu." Lalu suara lain berkata, "semua hal yang telah kamu tinggalkan disini, kamu lupa?" Sial, aku jadi terharu. Blog ini bisa dibilang adalah gudang dari seluruh ide dalam kepalaku yang kuubah menjadi bentuk kalimat, menjadi paragraf abstrak kemudian berkembang menjadi sebuah cerita utuh, dengan plot yang berbeda beda. Aku hampir menulis semuanya. Unek unek yang tidak berujung, cerita fiksi yang manis, dan semuanya. Apresiasi tertinggi saat menulis blog ini adalah ...